Selasa, 09 Maret 2010

Pusat Bumi



Prof Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan, Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya, ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia. Untuk tujuan ini, dia menarik garis-garis pada peta. Sesudah itu, dia mengamatinya dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Dia mulai menngambarkan garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari penelitiannya yang sulit dan berat itu, Hussain Kamel sangat terbantu dengan program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda serta banyak hal lainnya. Dia kagum dengan apa yang ditemukannya. Ia pun mengatakan, Makkah adalah pusat dari bumi.
Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani dalam bukunya mengenai Sejarah Kota Makkah memaparkan empat pendapat mengapa Makkah dinamakan Ummul Qura.
Pertama, bumi dibentangkan dari bawahnya. Dengan demikian, dia menjadi pusat bumidan merupakan pusat dunia. Artinya, tanah yang berada di muka bumi ini dibagi di sekitar Makkah dengan cara yang sangat bertaut dan Makkah menjadi pusat dari tanah daratan. Juga, menjadi arah yang benar untuk tempat menghadap kita salat di kota mana pun seseorang berada. Ia adalah busur terpendek yang menghubungkan antara kota itu dan Makkah. Dalam penelitian ilmiah, secara falaki, ditemukan bahwa ka'bah adalah pusat bumi dan dia di bangun di jantung Makkah.
Kedua, Makkah merupakan kota tertua dan terlama.
Ketiga, Makkah merupakan kiblat semua manusia yang menghadap ke Makkah.
Keempat, Makkah merupakan kota yang sangat agung kedudukannya dibandingkan kota-kota lain di dunia.

(Republika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar